Kamis, 05 Mei 2011

INERNET SERVICE PROVIDER


MEMBANGUN INTERNET SERVICE PROVIDER
(Bagian I)

Artikel ini sengaja disusun guna membantu sekaligus sebagai panduan untuk anda yang ingin terjun di bisnis Internet Service Provider


Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi saat ini di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah menginjak angka 155 ISP. Bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini data pelanggan beberapa ISP adalah sebagai berikut:
Data Pelanggan ISP
LinkNet : 100.000 pelanggan
TelkomNet : 100.000 pelanggan
IndosatNet : 41.000 pelanggan
CBN : 35.000 pelanggan
IndoNet : 15.000 pelanggan (untuk daerah Jakarta saja)
RadNet : di atas 20.000 pelanggan
Centrin : di atas 20.000 pelanggan
Dnet : di atas 10.000 pelanggan
MegaNet : di atas 10.000 pelanggan
Idola : 4000 pelanggan (mayoritas pelanggan adalah perusahaan)
Data APJII tahun 2000 - 2001


Di bawah ini merupakan prosedur untuk membangun Internet Service Provider:
1.      Mengajukan proposal dengan dilampiri Akte Perusahaan, SIUP, NPWP, dan dokumen-dokumen penunjang lainnya ke :

Departemen Perhubungan
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Jl. Medan Merdeka Barat 17
Jakarta 10110

Proposal yang dibuat memuat bisnis Plan dari ISP yang akan dibangun, yang di dalamnya memuat tentang garis besar arah bisnis yang ingin dibangun, aspek-aspek teknis yang menunjang ISP, aspek marketing, aspek keuangan, struktur organisasi, serta jadwal pelaksanaan dari perusahaan tersebut. Untuk aspek-aspek teknis yang menunjang ISP, memuat mengenai perangkat yang akan digunakan, misalnya: server yang digunakan, jumlah Remote Access Server, lokasi POP (Point of Presence), besarnya bandwidth, nama upstream provider, termasuk pula gambar network plan yang akan dibangun dan lain sebagainya. Aspek marketing sendiri berisi mengenai jenis-jenis service yang diberikan misalnya dial-up, leased line, co-location, data center, dan lain sebagainya. Sedangkan mengenai aspek keuangan memuat rencana anggaran untuk pendirian serta operasional ISP ini. Untuk struktur organisasi berisi penjelasan mengenai struktur organisasi perusahaan tersebut yang menunjang bisnis ISP ini, kemudian untuk jadwal pelaksanaan sendiri memuat rencana pendirian ISP ini termasuk pula mengenai jadwal operasional ISP tersebut.

Pada tabel di bawah merupakan daftar harga bandwidth untuk koneksi ke Internet dari beberapa upstream provider (dimana harga ini sewaktu-waktu bisa berubah):
No
Penyedia Bandwidth
Biaya Instalasi
Harga Bandwidth
1
Indosatnet
Rp. 2.500.000,-
64 Kbps: Rp. 4.700.000,-
128 Kbps: Rp. 8.000.000,-
192 Kbps: Rp. 10.500.000,-
256 Kbps: Rp. 13.500.000,-
384 Kbps: Rp. 18.500.000,-
512 Kbps: Rp. 24.200.000,-
768 Kbps: Rp. 33.600.000,-
1024 Kbps: Rp. 44.400.000,-
1536 Kbps: Rp. 65.900.000,-
2048 Kbps: Rp. 82.100.000,-
2
Pesatnet
Rp. 2.000.000,-
64 Kbps: Rp. 4.500.000,-
128 Kbps: Rp. 5.750.000,-
256 Kbps: Rp. 8.250.000,-
384 Kbps: Rp. 11.250.000,-
512 Kbps: Rp. 14.250.000,-
1024 Kbps: Rp. 28.000.000,-
3
Satelindo
$ 500
64 Kbps: $ 4.500,-
128 Kbps: $ 5.750,-
256 Kbps: $ 8.250,-
512 Kbps: $ 13.600,-
1024 Kbps: $ 18.000,-
2048 Kbps: $ 27.000,-
4
CBN
Rp. 2.000.000,-
64 Kbps: Rp. 4.000.000,-
128 Kbps: Rp. 7.000.000,-
256 Kbps: Rp. 13.000.000,-
512 Kbps: Rp. 24.000.000,-
1024 Kbps: Rp. 46.000.000,-
5
Linknet
Rp. 500.000,-
64 Kbps: Rp. 3.500.000,-
128 Kbps: Rp. 5.500.000,-
256 Kbps: Rp. 10.500.000,-
512 Kbps: Rp. 19.500.000,-
1024 Kbps: Rp. 37.000.000,-
6
Dwi Tunggal Putra
$ 200
64 Kbps: $ 1.350,-
128 Kbps: $ 1.800,-
256 Kbps: $ 2.500,-
384 Kbps: $ 3.400,-
512 Kbps: $ 4.200,-
768 Kbps: $ 5.750,-
1024 Kbps: $ 7.500,-
2048 Kbps: $ 14.000,-
7
Circlecom
Rp. 3.500.000,-
64 Kbps: Rp. 2.500.000,-
64 Kbps: Rp. 4.000.000,-
128 Kbps: Rp. 5.000.000,-
128 Kbps: Rp. 7.000.000,-
256 Kbps: Rp. 8.500.000,-
256 Kbps: Rp. 10.000.000,-
512 Kbps: Rp. 18.500.000,-
512 Kbps: Rp. 20.000.000,-
8
Indonet
Rp. 2.000.000,-
64 Kbps: $ 448,-
64 Kbps: $ 349,-
64 Kbps: $ 206,-
64 Kbps: $ 111,-
128 Kbps: $ 896,-
128 Kbps: $ 697,-
128 Kbps: $ 411,-
128 Kbps: $ 221,-
256 Kbps: $ 1.702,-
256 Kbps: $ 1.325,-
256 Kbps: $ 780,-
256 Kbps: $ 420,-
512 Kbps: $ 3.226,-
512 Kbps: $ 2.509,-
512 Kbps: $ 1.479,-
512 Kbps: $ 796,-
1024 Kbps: $ 6.094,-
1024 Kbps: $ 4.739,-
1024 Kbps: $ 2.793,-
1024 Kbps: $ 1.503,-
Sumber: IDC Indonesia

Catatan:
Harga diatas hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi masing-masing penyedia bandwidth.

Apabila anda berniat untuk memasang POP (Point of Presence) di daerah-daerah, misalnya di Bandung, Cirebon, Surabaya, dan lain sebagainya maka anda bisa menggunakan fasilitas Jaringan Multiservice (JAMUS) dari Telkom. Pada tabel di bawah merupakan daftar harga JAMUS melalui Telkom, dimana harga tersebut hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut sebaiknya anda langsung menghubungi dengan pihak Telkom.






Tabel Jaringan Multiservice (JAMUS) via Telkom
NO
TUJUAN
ZONA
KECEPATAN





64 Kbps

128 Kbps


1
JAKARTA - BANDUNG
II
Rp.
4.162.900
Rp.
6.868.000
2
JAKARTA - CIREBON
II
Rp.
4.162.900
Rp.
6.868.000
3
JAKARTA - SEMARANG
IV
Rp.
5.455.850
Rp.
9.002.200
4
JAKARTA - YOGYAKARTA
IV
Rp.
5.455.850
Rp.
9.002.200
5
JAKARTA – SOLO
IV
Rp.
5.455.850
Rp.
9.002.200
6
JAKARTA – SURABAYA
V
Rp.
6.762.100
Rp.
11.157.750
7
JAKARTA – DENPASAR
V
Rp.
6.762.100
Rp.
11.157.750
8
JAKARTA – BATAM
V
Rp.
6.762.100
Rp.
11.157.750
9
JAKARTA – MEDAN
VI
Rp.
8.367.600
Rp.
13.806.350
10
JAKARTA - UJUNG PANDANG
VI
Rp.
8.367.600
Rp.
13.806.350
11
JAKARTA – MANADO
VI
Rp.
8.367.600
Rp.
13.806.350









§  Semua harga diatas ini belum termasuk PPn 10 %.                                             
§  Biaya untuk Pemasangan Baru / Installation Charge  sebesar Rp. 900.000/Link/satu tempat.
§  Biaya ini belum termasuk Penyewaan Modem  sebesar Rp. 908.800/bulan untuk 2 unit.

Sedangkan apabila anda menginginkan koneksi ke Indonesia Internet Exchange (IIX) menggunakan leased line. Pada tabel di bawah merupakan tarif leased line yang bisa menjadi acuan bagi anda untuk menyusun anggaran pada proposal pengajuan ijin ISP ke Dirjen Postel.

Tabel tarif Leased Line
Speed
Swasta
Pemerintah/ABRI
Operator
9,6
380,000 
190,000 
273,600 
14,4
500,000 
250,000 
360,000 
19,2
600,000 
300,000 
432,000 
38
950,000 
475,000 
684,000 
64
1,350,000 
675,000 
972,000 
128
2,130,000 
1,065,000 
1,533,600 
192
2,800,000 
1,400,000 
2,016,000 
256
3,400,000 
1,700,000 
2,448,000 
512
5,400,000 
2,700,000 
3,888,000 
1024
8,500,000 
4,250,000 
6,120,000 
1544
11,200,000 
5,600,000 
8,064,000 
2048
13,500,000 
6,750,000 
9,720,000 
34 M
88,134,000 
43,067,000 
62,016,300 
140 M
172,268,000 
88,134,000 
124,032,600 
 Instalasi :  Rp. 1.800.000,- / pair.

 Belum termasuk perangkat modem.

 Informasi LC-data  568-7000, 565-2000.






Sumber: PT. Arfi Interaksi

Catatan:
Harga diatas hanya sebagai acuan saja, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi perusahaan di atas
Pada gambar di bawah merupakan contoh gambar network plan dari ISP yang bisa anda lampirkan pada proposal permohonan Ijin ISP kepada Dirjen Postel.
Apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi dan tidak ada masalah baik di bidang Teknis maupun di bidang Administrasi, maka pihak Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi akan segera mengeluarkan surat ijin Prinsip yang diterbitkan dalam rangka memberi kesempatan kepada perusahaan yang bersangkutan untuk melakukan pembangunan sarana dan prasarana serta persiapan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan jasa Internet dan berlaku untuk masa 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan., dan apabila pembangunan telah selesai dan siap beroperasi maka perusahaan yang bersangkutan harus mengajukan permohonan uji laik operasi serta menyampaikan laporan lengkap kepada Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk mendapatkan surat ijin penyelenggaraan.

-          Mendapatkan allokasi IP address, dan mendapatkan IP address dengan biaya yang lebih murah dibandingkan mendaftar langsung ke Asia Pacific Network Information Center (APNIC)
-          Memperoleh fasilitas layaknya anggota APNIC secara langsung (direct member), misalnya dapat mengikuti training yang diselenggarakan oleh APNIC.
-          Memperoleh koneksi ke Indonesia Internet Exchange (IIX).

Meskipun demikian, anda bisa langsung mendaftar di Asia Pacific Network Information Center (APNIC) sebagai anggota direct member APNIC, dimana keuntungan yang sangat mendasar sebagai anggota direct member ini dibandingkan ISP anda terdaftar melalui APJII adalah ISP anda mempunyai suara (vote) disetiap kegiatan / pemungutan suara yang diadakan oleh APNIC.
Bisnis ISP sebenarnya adalah bisnis yang bisa dibilang bisnis gampang-gampang sulit dan yang jelas butuh modal besar untuk melaksanakannya sehingga diperlukan penyusunan bisnis plan yang tepat, berikut ini sedikit tips dari kami mengenai bisnis ISP ini:

1.      Lakukan market research untuk mendapatkan service apa yang saat ini sedang dibutuhkan masyarakat di bidang Internet paling tidak selama 3 – 5 tahun ke depan.
2.      Kalau bisa ciptakan produk Internet yang unik yang belum pernah ‘dimasuki’ oleh ISP-ISP lain.
3.      Sebaiknya lakukan spesialisasi produk, misalnya ISP anda hanya mengkhususkan diri pada corporate customer, dial-up, atau bisa saja ISP anda spesialisasi di bidang Data Center, Broadband, dan lain sebagainya.

Moga-moga tips di atas bisa sedikit membantu anda sebelum anda terjun di bisnis ISP, karena saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang telah mengantungi surat ijin dari Dirjen Postel tapi dikarenakan mereka tidak punya bisnis plan yang bagus akhirnya mereka menjadi bangkrut, dan satu lagi tips apabila nanti ISP anda akan beroperasi yaitu: carilah tenaga ahli yang handal untuk menghandle operasional ISP anda, kalau perlu beri perhatian khusus untuk kesejahteraan mereka, ada pepatah yang mengatakan ‘kalau anda ingin menang menghadapi musuh beri persenjataan yang lengkap, serta makanan yang cukup terhadap prajuritmu ’.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendirian ISP termasuk hal-hal teknis yang berhubungan dengan ISP, IPv4, IPv6, AS number, dan sumber daya Internet lain, anda bisa menghubungi lewat.












Sedangkan pada gambar di bawah merupakan prosedur permintaan IP address untuk anggota APNIC secara langsung (APNIC member).



 












Gambar Prosedur Permintaan IP untuk APNIC Direct Member



Setiap ISP yang akan mengajukan permintaan IP ke APJII harus mengirimkan formulir IP Request (formulir APJII-065/ formulir APNIC-065) yang bisa di download dari homepage APJII (http://www.apjii.or.id) atau bisa juga dari homepage APNIC (http://www.apnic.net), kemudian formulir tersebut dikirimkan ke APJII untuk diproses, baru kemudian oleh APJII akan dikirimkan ke APNIC untuk diproses lagi, dan bila tidak ada permasalahan, maka APNIC akan segera mengalokasikan IP untuk ISP tersebut.

Hal – hal teknis yang perlu diperhatikan oleh ISP yang akan mengajukan  permintaan IP adalah :
-          Network Plan beserta diagramnya.
-          Routing protocol yang digunakan, misalnya EIGRP, BGP, dan lain sebagainya.
-          Besar bandwidth ke upstream provider, dan upstream provider yang digunakan.
-          Jumlah Remote Access Server (RAS) yang terpasang, jumlah port yang dimiliki.
-          Berapa jumlah POP yang dimiliki, dan di kota mana saja.
-          Untuk webserver, apakah akan menggunakan name based atau ip based, sebaiknya untuk webserver ini menggunakan name based.
-          Peralatan yang akan dipasang / sudah terpasang, misalnya : router, webserver, FTP server, dan lain sebagainya.
-          Jadwal instalasi POP dan RAS.






Contoh Formulir Permintaan IP ke APNIC:

#[NETWORK TEMPLATE V:5.0]#
 netname: INTERNET-RAYA.NET
 descr: INTERNET RAYA INDONESIA, PT
 descr: Jl. Internet Raya No. 007, Bandung, Jawa Barat
 country: ID
 admin-c: IN9-AP
 tech-c: IN9-AP
 remarks: -
 changed: irvan@irvan.net 20010503
 mnt-by: MAINT-ID-INTERNET
 source: APNIC
 #[ISP TECHNICAL TEMPLATE V:4.0]#
 acct-name: APJII-ID
 connectivity: SERVICE-PROVIDER
 conn-provider: Indosat (4 Mbps), MCI World Link (2 Mbps)
  all-0s-subnets: YES
 all-1s-subnets: YES
 supernets: YES
 subnets: YES
 portable: NO
 network-plan: 0.0.0.0 255.255.255.192 YES 62 16/32/48 Servers (Surabaya)

Servers Services
--------------------------------------------------
sendmail smtp
receiver smtp
java server java based GUI game
oracle db user database
web web based mail interface
irc irc
messenger messenger
antivirus free antivirus site server
web host free web hosting
chat chat
pop free pop account
name free sub domain name
authentication auth
voice streaming broadcasting
dvb broadcasting
multimedia broadcasting


 network-plan: 0.0.0.64 255.255.255.192 YES 62 10/20/32 Web Hosting  and Co-Location (Surabaya)

For web hosting : we using name based

 network-plan: 0.0.0.128 255.255.255.224 YES 30 8/16/24 Routers (Surabaya)

Router:
---------------------------
Router:CISCO7206VXR, Cisco 7206VXR, 6-slot chassis, 1 AC Supply w/IP  Software
NPE-400, 7200VXR NPE-400 with 128MB extra memory
MEM-NPE-400-256MB, 256MB Memory for NPE-400 in 7200 Series
running Static and/or BGP routing


Ethernet Manager:
CISCO7206VXR, Cisco 7206VXR, 6-slot chassis, 1 AC Supply w/IP Software
PA-8E, 8-Port Ethernet 10BaseT Port Adapter
C7200-I/O-FE, Cisco 7200 Input/Output Controller with Fast Ethernet Port
NPE-400, 7200VXR NPE-400 with 128MB extra memory
MEM-NPE-400-256MB, 256MB Memory for NPE-400 in 7200 Series


network-plan: 0.0.0.160 255.255.255.224 NO 30 10/20/30 Technical  and Developer (Surabaya)
network-plan: 0.0.0.192 255.255.255.244 NO 30 10/20/30 Administration and Billing (Surabaya)
network-plan: 0.0.0.224 255.255.255.224 YES 30 4/10/14 Customer Service  (Surabaya)

server Service
---------------------------------------------------------
sendmail smtp
receiver smtp
java server java based GUI game
oracle db user database
web web based mail interface
irc irc
messenger messenger
antivirus free antivirus site server
web host free web hosting
chat chat
pop free pop account
name free sub domain name
authentication auth
voice streaming broadcasting
dvb broadcasting
multimedia broadcasting


network-plan: 0.0.1.0 255.255.254.0 PART 1022 254/510/766 Voice Over IP Ports (Surabaya)

Router:
------------------------------------
AS54-E1-540NP, 540 NP Modems, 2 Octal E1/PRI DFC Card
CISCO7206VXR, Cisco 7206VXR, 6-slot chassis, 1 AC Supply w/IP Software
PA-4T+, 4 Port Serial Port Adapter, Enhanced
NPE-400, 7200VXR NPE-400 with 128MB extra memory
MEM-NPE-400-256MB, 256MB Memory for NPE-400 in 7200 Series



 network-plan: 0.0.5.0 255.255.254.0 PART 1022 254/510/766 Dialup Ports
 (Surabaya)

RAS:
-------------

AS54-E1-540NP, 540 NP Port Modems, 2 Octal E1/PRI DFC Card with contention ratio 5 users/port
need to support 5000 concurrent dial-up and/or ethernet users at Surabaya using static and/or dynamic ip address

network-plan: 0.0.9.0 255.255.252.0 YES 510 100/254/382 Large Corporate Customer (Surabaya)
network-plan: 0.0.11.0 255.255.254.0 YES 510 100/254/382 Medium Corporate Customer (Surabaya)
network-plan: 0.0.13.0 255.255.254.0 YES 510 100/254/382 Small Corporate Customer (Surabaya)


server Service
---------------------------------------------------------
sendmail smtp
receiver smtp
java server java based GUI
oracle db user database
web web based mail interface
messenger messenger
antivirus antivirus site server
chat chat
pop pop
authentication roaming auth/inter corporate auth
voice streaming broadcasting
dvb broadcasting
multimedia broadcasting


 network-plan: 0.0.15.0 255.255.255.224 YES 30 10/14/24 Servers (Bandung)
 network-plan: 0.0.15.32 255.255.255.224 YES 30 10/14/24 Web Hosting and
 Co-Location (Bogor)
 network-plan: 0.0.15.64 255.255.255.224 YES 30 2/6/8 Routers (Bandung)
 network-plan: 0.0.15.96 255.255.255.240 NO 14 2/6/8 Technical and
 Developer (Bogor)
 network-plan: 0.0.15.112 255.255.255.240 NO 14 2/6/8 Administration and
 Billing (Bogor)
 network-plan: 0.0.15.128 255.255.255.240 YES 14 2/6/8 Customer Service
 (Bogor)
 network-plan: 0.0.15.144 255.255.254.128 PART 126 16/32/64 Voice Over IP
 Ports (Bogor)
 Network-plan: 0.0.16.12 255.255.254.0 PART 254 32/64/128 Dialup Ports (Bogor)
 Network-plan: 0.0.17.12 255.255.252.0 YES 254 128/192/254 Large Corporate
 Customer (Bogor)
 Network-plan: 0.0.18.12 255.255.254.128 YES 126 32/64/92 Medium Corporate
 Customer (Bogor)
 Network-plan: 0.0.18.140 255.255.254.128 YES 254 128/192/254 Small
 Corporate Customer (Bogor)


 
 #[TEMPLATES END]#
 Additional Comments:
 Digital dial-in routers will use
 Cisco AS5400, E1/R2, V.90 modems http://www.cisco.com
 Robotics modems. http://www.livingston.com
 http://www.3com.com Routers will use Cisco 7206, Cisco 3662
 Cisco 7206 http://www.cisco.com Peering connection is using Internet
 link through Loral/Orion and Panamsat satellite and MCI submarine cable.

 Explanation why you cannot obtain addresses from your service provider:



Catatan:
Terhitung sejak bulan Agustus 2000, pengalokasian IP oleh APNIC minimal 16 blok kelas C (4096 IP address). Dan proses untuk mendapatkan/pengalokasian IP address, waktu yang diperlukan rata – rata berkisar antara 2 minggu sampai 1 bulan, tergantung dari kelengkapan persyaratan permohonan IP address ke APNIC dan ke APJII.  Untuk anda ingin yang mengajukan permintaan IP address, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu RFC2050 yang membahas tentang pengalokasian IP address yang bisa didapatkan pada url berikut ini: http://ftp.apnic.net/ietf/rfc/rfc2000/rfc2050.txt
KONEKSI KE IIX

Setiap ISP anggota APJII yang ingin melakukan koneksi ke Indonesia Internet Exchange diharuskan untuk mengirimkan permintaan secara tertulis ke APJII yang memuat:
-          Kontak Teknis & Kontak Admin
-          Koneksi yang digunakan, misalnya melalui Leased Line, Ethernet, atau melalui Wave LAN
-          Bandwidth yang digunakan.
-          Routing Protocol yang digunakan, misalnya : Static atau Dynamic dengan menggunakan BGP.

Apabila ISP yang bersangkutan menggunakan routing protocol BGP (Borderless Gateway Protocol) maka diperlukan AS Number, untuk ISP yang akan mengajukan permintaan AS (Autonomous System) Number ke APJII dimana prosedurnya serupa dengan prosedur untuk IP address, ISP tersebut harus mengirimkan formulir ASN Request (formulir APJII-/ formulir APNIC-) yang bisa di download dari homepage APJII (http://www.apjii.or.id) atau bisa juga di download dari homepage APNIC (http://www.apnic.net), kemudian formulir tersebut dikirimkan ke APJII untuk diproses, baru kemudian oleh APJII akan dikirimkan ke APNIC untuk diproses lagi, dan bila tidak ada permasalahan, maka APNIC akan segera mengalokasikan ASN untuk ISP tersebut. IANA sendiri telah mengalokasikan AS Number private yang dimulai dari  AS64512 sampai AS65535.


Hal – hal teknis yang perlu diperhatikan oleh ISP yang akan mengajukan  permintaan ASN adalah :
-          Peminta (ISP)  harus sudah multihome ke dua atau lebih AS paling lama selama 2 minggu.
-          AS number in
-          AS number out
-          AS number default.

Contoh form permintaan AS Number
#[AUT-NUM TEMPLATE V:3.0]#

acct-name: APJII-ID
aut-num: THIS-AS
as-name: INTERNET-AS
descr: INTERNET RAYA INDONESIA, PT
descr: Jl. Internet Raya No. 007, Bandung, Jawa Barat
country: ID
admin-c: IN9-AP
tech-c: IN9-AP
as-in: from AS9237    100  accept   ANY
as-in: from AS9229    105  accept   ANY
as-out: to AS9237 announce THIS-AS
as-out: to AS9229  announce THIS-AS
default: AS9237 5
default: AS9229 15
mnt-by: MAINT-ID-INTERNET
remarks: -
changed: irvan@irvan.net 20010503
source:         APNIC
Permintaan mengenai AS Number harus merujuk pada RFC 1930 yang membahas mengenai prosedur AS Number seperti:
·         Definisi mengenai AS Number
·         Kesalahan  yang terjadi dalam pengalokasian AS.
·         Kriteria dalam menetapkan AS Number
·         Dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan RFC 1930, anda bisa mendapatkannya pada : http://ftp.apnic.net/ietf/rfc/rfc1000/rfc1930.txt

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendirian ISP termasuk hal-hal teknis yang berhubungan dengan ISP, IPv4, IPv6, AS number, dan sumber daya Internet lain, anda bisa menghubungi lewat email: irvan@uninet.net.id

Ó Ir. Irvan Nasrun, MBA
Network Operation Center Manager
PT. Uninet Media Sakti
Wisma Dharmala Sakti 20th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta

Tidak ada komentar:

SEJARAH SINGKAT KEMUKIMAN BEURACAN

 Di pucoek Krueng na makam ulama #KEURAMAT Mesjid tersebut dibangun oleh Tgk. Muhammad Salim pada tahun 1622 M, pada masa pemerintahan Iskan...